Bisa menyusui
dua tahun full dan tanpa bantuan susu
formula adalah komitmen saya dan
suami, in syaa Allah. Maka, menjemput komitmen itupun bukan hal mudah.
Alhamdulillaaah, atas rahmat dan taufiq dari Allah, Allah mudahkan atas
semuanya terhadap saya juga pada 3 putri kami. Nursing while Pregnant (NWP) disambi
dengan Weaning with Love and Iman (WWLAI) itu juga perjuangan.
'Aisyah menemani Ummi yang sedang konsul skripsi :)) |
Qadarullah wa maa syafa’al, pada hamil pertama dan kedua masih harus berkutat pada
skripsi. Bolak-balik ngampus dengan
bawa bayi yang entah dalam kondisi digendong atau dikandung yang sungguh kala
itu pikiran orang yang melihat saya ‘wow’. But
so amazed, masyaa Allah. Kemudian
hamil kedua dan ketiga dengan kondisi saya masih menyusui anak yang belum dua tahun, plus masa kehamilan yang selalu
diiringi ‘ngidam berat’ sepanjang
hari di setiap sembilan bulan masa kehamilan. Sampai pada kehamilan ketiga,
saya diharuskan untuk rawat inap. Alhamdulillaah
‘alaa kulli haal.
Setelah pernah
menjalani fase menyapih di anak pertama pada kehamilan kedua, tentu ada bekal
pengalaman pada fase ini di kehamilan berikutnya. Tidak seperti mi instsan yang
hanya modal merebus mi dan tuang bumbu-bumbu setelahnya, dan siap disajikan. Weaning with Love and Iman (WWLAI) ini prosesnya
puanjaaaaang, masyaa Allah.
Ketika
menyadari hamil di usia ‘Aisyah yang masih 1y3m, di sanalah penyapihan
berlangsung. No tipu-tipu istilahnya. Tanpa balur balsem, cabai, atau apapun di payudara yang membuat si bayi jadi tidak nyaman dan enggan untuk menyusui atau mimik lagi. Memulai
dengan menyampaikan secara sederhana. Di jelang tidurnya, di setiap meminta ketika sedang beraktivitas, dan di setiap aksi heroik (baca: tanrum) hadir secara tiba-tiba.
“In syaa Allah
‘Aisyah mau punya adek. Adeknya Allah titip di perut Ummi nak..”
“’Aisyah
mimiknya kalo mau bobo aja ya, nak..”
“Ummi tetap
sayang ‘Aisyah karena Allah. Meskipun ‘Aisyah udah gak mimik lagi..”
“Ummi peluk ‘Aisyah aja ya.. Karena mimiknya untuk bobo
aja.”
Semua perlakuan di atas berlanjut selama 9 bulan. Setelah menyampaikan berlanjut mengurangi porsi menyusui yang tadinya menyusui kapan saja yang ia
inginkan, menjadi kapan saja ia butuhkan di setiap bulannya. Misal, ketika akan tidur pagi, siang,
sore, dan malam di mana waktu-waktu inilah ia butuh mimik. Kala beraktifitas, saat
ia meminta, maka berikan pelukan sambil menyampaikan tentang adik yang ada dalam
kandungan Ummi. Berikan perhatian lebih dan cemilan sebagai pengalihan.
Ketika ke dokter, saya mengajak anak-anak untuk melihat saya. Termasuk menyampaikan perubahan badan dan perut saya yang semakin membesar. Memperlihatkan tendangan bayi yang menyembul pada bagian perut saya kepada anak-anak sebagai tanda bahwa calon adiknya sedang bergerak di dalam perut ummi. Serta penyampaian berlanjut di sebulan menuju HPL, bahwa kelak Asma' dan 'Aisyah akan bersama kakek dan nenek selama Abi dan Ummi di rumah sakit untuk berjuang menjemput adik yang akan keluar dari perut Ummi. Dan setelahnya, in syaa Allah si adik akan kelak akan mimik seperti kakak dulu.
Penyapihan ini pun harus dengan terlibatnya suami, yaitu ayah dari anak-anak. Terutama ketika saya mulai kelelahan pada malam hari dan rasa ngantuk yang menyerang, sedang anak masih saja ingin diberi perhatian. Subhaallaah... Namun, penyapihan ini berujung juga, wal hamdulillaah. Melihat 'Aisyah yang sudah dua bulan ini setelah genap dua tahun usianya mandiri. Ia mulai mengerti, dan bahkan begitu 'legowo' ketika melihat adiknya, Afra' sedang mimik. Tak jarang pula ia membantu adiknya ketika menangis dengan memberi tahukan kepada saya, "Ummi, adek Affa (Afra') mau mimik.." Ujarnya dengan polos.
Alhamdulillaah.. Alhamdulillaah.. Melepaskanmu tanpa paksaan. Dan menyapihmu karena perintah Allah. Tentunya, selalu memohon pertolongan pada Allah untuk segala hajat. Termasuk dalam proses menyapih yang karenaNya begitu banyak hikmah yang bisa saya dan suami belajar dari seorang 'Aisyah. Barakallaahu fiik ya, nak shalehah hafizhah kami.. Jazakillaahu khaer tuk setiap tahapan perkembangan yang Allah tujukan padamu..
Ketika ke dokter, saya mengajak anak-anak untuk melihat saya. Termasuk menyampaikan perubahan badan dan perut saya yang semakin membesar. Memperlihatkan tendangan bayi yang menyembul pada bagian perut saya kepada anak-anak sebagai tanda bahwa calon adiknya sedang bergerak di dalam perut ummi. Serta penyampaian berlanjut di sebulan menuju HPL, bahwa kelak Asma' dan 'Aisyah akan bersama kakek dan nenek selama Abi dan Ummi di rumah sakit untuk berjuang menjemput adik yang akan keluar dari perut Ummi. Dan setelahnya, in syaa Allah si adik akan kelak akan mimik seperti kakak dulu.
Ketika kami masih ber-4 :) |
Alhamdulillaah.. Alhamdulillaah.. Melepaskanmu tanpa paksaan. Dan menyapihmu karena perintah Allah. Tentunya, selalu memohon pertolongan pada Allah untuk segala hajat. Termasuk dalam proses menyapih yang karenaNya begitu banyak hikmah yang bisa saya dan suami belajar dari seorang 'Aisyah. Barakallaahu fiik ya, nak shalehah hafizhah kami.. Jazakillaahu khaer tuk setiap tahapan perkembangan yang Allah tujukan padamu..
#BasmahThariq
#Day2
#GameLevel2
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
1 comment
kata-katanya indah bangettt...
enaknya yang udah punya keluarga...
nice post