Alhamdulillaah
bini’matihii tatimmush shaalihaat…
Salah satu kesyukuran ketika anak memiliki
semangat untuk membaca Al Qur’an sejak dini. Di usia Asma’ yang belum genap 4 tahun dan ‘Aisyah
baru berusia 2 tahun sering mengaji, mengulang surah berdasarkan apa yang
sering mereka dengar.
Prosesnya pun tidaklah sebentar. Kami memang harus merelakan beberapa mushaf Al Qur'an kami dalam keadaan yang sudah tidak utuh lagi. Cover yang lepas, lembaran yang sobek, dan penanda bacaan kami pada ayat terakhir seringnya luput akibat anak-anak berebut semangat untuk memiliki mushaf tsb. Masyaa Allah..
Pada
duo-A hafizhah kami, alhamdulillaah sudah bisa memuraja’ah (mengulang) surah-surah pada juz
30. Tantangan yang kami hadapi adalah ketika akan men-talqin surah selanjutnya namun sebelumnya saya ingin mendengar terlebih dahulu secara utuh surah sebelumnya yang biasa kami bacakan pada anak secara
mandiri. Kadang saya menge-test
sejauh mana hafalan surah dengan meminta Asma’ untuk melanjutkan ayat setelah 1 ayat sebelumnya saya bacakan. atau hanya membacakan awalan surah, kemudian Asma' akan membacakan satu surah tsb secara utuh.
“Gak mau, Ummi.. Asma’ mau ngaji tabbat (Al Lahab) saja..” Tolak Asma’.
Maka, sebagai
orangtua harus mampu melihat kondisi anak. Bila ia sedang baik moodnya, maka saya akan membacakan satu
ayat dan meminta pada Asma’ untuk melanjutkannya. Biasanya ia bisa melanjutkan
ke surah berikut dan berikutnya. Namun, bila sedang enggan, jangankan untuk
membacakan 1 surah, melanjutkan ayat pada surah yang sudah saya bacakan pun
biasanya ia menolak.
Subhanaalaah.. Dari banyak pengalaman
mendampingi duo-A hafizhah kami, saya
harus menjaga mood baiknya tersebut. Bila itu yang terjadi, tanpa dipinta Asma’
akan mengaji, tepatnya me-muraja’ah bacaan surah dari surah An-Naas sampai Al
Ghaasyiyah (Surah-surah yang saat ini ia mampu membaca dengan lengkap. Masyaa Allah wal hamdulillaah). Cukup dengan menyebut awalan surah dari masing-masing surah, Asma’ akan
melanjutkan sampai tuntas. Masyaa Allah.. Allaahu Akbar!
Semoga
Allah mudahkan saya untuk bisa terus mendampingi 3A hafizhah kami #Asma’AisyahAfra’ dalam memperkenalkan
Al Qur’an secara menyeluruh. Allaahumma Aamiin..
“‘Aisyah sudah siap?” Tanya Asma’ meniru gaya seorang host di salah satu acara tv yang menampilkan anak-anak penghafal Al Qur’an (hafidz) yang tayang pada setiap bulan Ramadhan. Kami hanya memberikan tontonan tersebut ketika berada di rumah kakek neneknya sebagai salah satu wasilah dan menjadi motivasi bagi dirinya untuk tetap bersemangat dalam berinteraksi dengan Al Qur’an di kesehariannya.
“(In syaa) Allaah.. Siap!!” Balas ‘Aisyah dengan lantang. Ia berdiri di hadapan kakaknya dan memulai ta’awudz sesuai dengan kemampuannya. Hal yang paling menggelikan, ketika host (Asma’) dan peserta (‘Aisyah) sama-sama mengaji meski dengan bacaan yang berbeda.
Jadi, ketika kami sudah merasa buntu dengan cara apa lagi menyemangati duo-A hafizhah kami dalam memuraja'ah, maka kami perlu mendoakan mereka dan bertanya ala-ala host tsb. "Asma' dan 'Aisyah sudah siap?"
Tanpa ragu dengan spontan mereka menjawab, "In syaa Allah, siap!"
Allaahu Akbar!!
Allaahummar hamnaa bil qur'aan..
#BasmahThariq
#Day10
#GameLevel2
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst