Saudara… Hari ini,
jiwa dan naluri kita kembali terluka atas adanya sebuah kata perrpisahan. Namun,
percayalah wahai Saudara, hati kita akan selalu terikat. Jalinan ini akan
semakin erat, semakin jauh ragamu melangkah maka akan semakin hati kita mendekat.
Saudara… Perpisahan
itu akan selalu ada, karena kita pernah berjumpa, bersama dalam tangis, luka,
kecewa, marah, benci, canda tawa dan bahagia. Setiap tetes air mata yang
tertumpah di hari ini, akan menjadi saksi atas jalinan yang selama ini kita
simpul bersama.
Saudara… Biarkan
aliran air mata ini jatuh sesukanya, biarkanlah dia mengalir, mengucap kata
seindah-indahnya. Biarkan dia, wahai Saudaraku.. Karena air mata tak berarti
sedih, air mata ini tak berarti duka. Tetapi, air mata ini juga adalah lambang bahagianya
hati. Biarkan dia menemani kita di hari ini. Biarkan!! Karena dia memang hadir
untuk saat seperti ini, untuk sebuah perpisahan yang begitu menyayat hati.
Perkuatlah langkahmu,
wahai Saudaraku!! Yakinkan diri dan hatimu, hari esok pasti akan lebih cerah,
hari esok adalah harapan yang harus kita raih. Pandang senyumannya yang lebar,
tatap wajahnya yang ceria, sebab hari esok adalah bahagia. Yakinlah, Saudara!
Cinta dan cita kita akan selalu bersatu selamanya, dalam cahaya persaudaraan
ini.
Saudara… Segala rindu
yang akan muncul, segala nafas yang akan berhembus, segala harapan yang akan
kita raih. Di sana akan selalu ada keberkahan. Dan di sana pasti akan selalu
ada cinta.
Saudara… Selamat
melanjutkan kembali langkahmu. Selamat berjumpa lagi di tangga kesuksesan di
masa yang akan datang, dalam senyum yang lebih indah dan dalam pelukan waktu
yang cukup lama, agar kita bisa kembali tertawa, mengingat kembali indahnya
kebersamaan ini.
di kutip
dari Surat Perpisahan oleh Saudara Ardyanto, Sekretaris Kecamatan Batang
sekaligus menjadi bagian teman posko di Desa Maccini Baji
-Terima Kasih-
sekaligus menjadi bagian teman posko di Desa Maccini Baji
-Terima Kasih-
***
Setelah gerimis mengantar pergi, ada perasaan yang terdesak disana..
Jeneponto, 26 Ramadhan 1433 H / 15 Agustus 2012 M
15 comments
Rangkaian kalimat perpisahannya so touching, dan saya suka part yang ini: dalam senyum yang lebih indah dan dalam pelukan waktu yang cukup lama, agar kita bisa kembali tertawa, mengingat kembali indahnya kebersamaan ini.
Aih.. Jadi ikut terbawa kenangan masa KKN juga.. :')
Ukhuwah memang selalu Indah ya, Basmah. Selamat untukmu, terjebak dalam indahnya ukhuwah khas KKN. :))
KKN selalu punya cerita tersendiri
bahkan...
biasanya ni ye,
masyarakatnya masih ada yg suka ngontak-ngontak, kangen dan sebagainya
@Ririe KhayanIya, ini tulisan teman saya. Saya hanya menyalin ulang :))
@Rifaah:)) KKN punya cerita tersendiri.. Kakaaakk.. saya kangeeenn!! :')
@Arya Poetra2 bulan KKN, gimana gak terjebak? But, alhamdulillah.. :)
@buku dakwahHihihi.. yang ada malah merasa di'hantui' oleh masyarakat disana. Selalu nanya, "Kapan kembali?"
meski sedih, senang pun jadi.. ^^
wah berarti KKNnya seru dan dinikmati ukh.
smoga saja perposahan ini menuai hikmah dan bgtu bisa terjalin kembali perjumaan.
hahahahah makasihhh basmah... moga semua yang kita alami tersave permanen dalam ingatan kita... ;)
Bismillah
"Ada cinta di KKN"
Smoga pembekalannya mematangkan!
#nah Lho? Hahaha..
@Annur eL KarimahAlhamdulillah bisa dinikmati dengan tetap membawa kesyukuran dan kesabaran.. Jazakillah,ukhti.. :))
@blacklist Aredhy-Ehm, si penulis surat perpisahan datang ke ruangan mayaku-
Iyaa, sama" Ardy.. :D
@rezkybatari#jleb
Hihihihi.. CInta yang mana ini, kakak?
Pembekalannya, alhamdulillah mantap!
"Membumi Basmah, bukan melangit!"
kakak masih ingat ucapan itu? :))
basmah, happy motherhood :) eh, follow balik blog ku ya ukhti :) msh newbie kesian :D