10 November 2010

Lagi, Jodoh!!

Posted by bianglalabasmah at 11/10/2010 10:30:00 PM
Di suatu pagi, aku dikejutkan berita bahagia (sebenarnya). Seorang teman kecil yang telah lama tak kujumpai setelah sama-sama kami meninggalkan kota kelahiran, dan beranjak ke Indonesia melanjutkan studi masing-masing. Kejutan indah di pagi hari yang akhirnya, berita ini tiba-tiba menjadi objek bahasan yang menarik.
Ibu       : “Si Nida mau nikah tuh, padahal usianya lebih muda dari kamu, nak..”
Aku     : “Kan itu udah qadarallah, mamah..” (Merasa jadi tersangka)
Ayah   : “Ato mau dicariin juga, biar cepet dapet?”
Ibu       : “Iya, biar cepet nikah juga..”
(Tiba-tiba sang kakak mengambil alih kesempatan)
Kakak Farhan: “Iya, sini entar saya cariin. Mau yang mana? Sebut saja kriterianya. Mau guru, atau dokter, atau mau ustad, bla… bla… bla…??” (Cerocos panjang kali lebar bak sales promo barang dagangannya..)
Aku     : “Gak ada-gak ada… sedang tidak menunggu apalagi mencari. Jodoh akan datang kalo udah waktunya. ” (Tolak dengan ekspresi risih melihat promo kakak laki-lakiku.)

Ibu       : (Sepertinya perkataan aku tadi tidak didengar) “Jadi mau yang ustad aja, ya? Kayak kakak-kakak kamu yang lain?”

Hh… Menghela nafas panjang, Lalu kuhempaskan meski berat. Memaksa untuk tetap tersenyum mengingat  Ibu mengira di kalangan berstatus ikhwan itu berprofesi ustad. Kemudian dan akhirnya…

Ayah   : “Iya… iya… ada waktunya tawwa. ” (Ayah membelaku saat tersadar aku mulai goyah di meja makan). “Insya Allah baba sama mama doain supaya diberikan yang terbaik..” (tangannya pun mengacak-acak rambutku dengan kasih sayangnya)

Percakapan ini terlanjur berakhir saat aku benar-benar beranjak dari tempat saat perasaan mulai gerah mendengar tawaran-tawaran yang cukup meresahkan batin.  Berbeda dengan orangtua yang mau memahami kondisiku, Kakak laki-lakiku justru ber-monolog ria tentang indahnya pernikahan.

Saat aku mengundurkan diri dari tempat, aku mengamini kata-kata terakhir ayah yang sangat tahu perempuan kecilnya merasa terusik oleh gertakan-gertakan ini. 

Rabbi, aku hanya butuh sesosok yang memang pantas memiliki simbol heroik dengan sejuta tanggungjawab pada  kelapangan hati. Terlihat kokoh, yang lebih tangguh, memiliki kekebalan tubuh melebihi sesosok rapuh Hawa. Terpatri bahwa bahunya patut kokoh dan patut menjadi tempat bersandar terbaik bagi kepala terkulai Hawa mahramnya. Letihnya pun harusnya terlihat tegar. Tangisnya bukan sebentuk kecengengan melainkan bentuk kepasrahan dan keikhlasan. Dan tetap menjadi pengiring menuju jannahMu kelak.


Ah, aku jadi kepikiran, nih! Hmm. . .

1 comment

13 Februari 2011 pukul 20.36

suka pada kalimt inii,"sedang tidak menunggu apalagi mencari. Jodoh akan datang kalo udah waktunya."
masa iya sih?hm??

Posting Komentar
 

Bianglala Basmah Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea