"Kak, Asma' masyaa Allah udah sampai hafalannya di surah An-Nabaa'. Apa saya lanjut talqin juz 29 atau diperpanjang batas waktu untuk Juz 30-nya?" Tanya saya pada suami pada diskusi malam.
"Gimana dengan surah-surah yang lain?" Suami balik bertanya perihal hafalan Asma'.
"Sejauh ini in syaa Allah untuk surah-surah yang lain. 'Aisyah pun alhamdulillah bisa mengikut seperti kakaknya.." Lapor saya mengenai progress hafalan duo-A hafizhah kami. "In syaa Allah kalo sesuai target, besok sudah bisa masuk di juz 29 saya talqin-kan. Tapi apa kita perpanjang saja waktu talqin untuk Juz 'Amma-nya? Supaya bisa lebih maksimal.. Soalnya kemarin banyak bolongnya juga sih waktu lagi bermalam di rumah neneknya Asma'.."
Suami pun mengangguk dan menyepakati perpanjangan waktu untuk men-talqin juz 30 pada Asma'Aisyah.
Untuk mengimbangi hafalan Asma' yang saya pun takjub dibuatnya, 'alaa bi idznillaah, masyaa Allah, saya menuliskan beberapa potongan ayat dari beberapa surah pada juz 30 yang saya anggap bahwa saya masih sering 'tertukar' dari ayat satu ke ayat lain pada surah yang berbeda. Terutama pada surah Al Insyiqaq ada kesamaan pada surah Al Infithaar. Surah Al Infithaar ada beberapa kemiripan pada surah Al Muthaffifin, dan seterusnya.
"Ummi, kenapa tulis Al Qur'an di papan tulis? Tanya Asma' polos ketika mendapati saya menulis potongan ayat yang sering membuat saya tertukar.
"Untuk bantu Ummi sama Asma' dan 'Aisyah sama-sama menghafal Al Qur'an, nak.." Jelas saya menatap Asma'.
Rupanya ia mulai mengerti bahwa yang saya tulis adalah tulisan seperti dalam Al Qur'an. Di usianya yang genap 4 tahun, ia hanya terbiasa memegang mushaf tanpa megenal huruf hijaiyyah. Tapi, ia tetap semangat untuk bisa membaca dengan hafalan-hafalannya yang biasa ia dengar. Masyaa Allah..
Menuliskannya pada papan tulis sekaligus mengajak saya untuk memuraja'ah juz 30 bersama Asma' dan 'Aisyah. Hanya bermodalkan men-talqinkan (membacakan) di sela aktivitas harian duo-A hafizhah pada umumnya, bukti anak benar-benar menyerap apa yang mereka dengar dan mereka lihat.
Di saat Asma' mulai menunjukkan kesempurnaan bacaannya melalui makhraj huruf dan bacaan, ada 'Aisyah yang justru bisa melanjutkan dari satu surah ke surah lain ketika saya sedang jeda sejenak untuk mengatur nafas. Masyaa Allah wal hamdulillah. Kadang begitu terasa sekali men-talqinkan bacaan pada satu surah dan dilakukan secara berulang di setiap harinya. Namun, mendapati anak sedikit demi sedikit bisa melafazhkan dengan benar, bahkan bisa memuraja'ah mandiri full satu surah itu luar biasa bagi saya dan suami, masyaa Allah.
Moment muraja'ah biasa saya lakukan ketika menemani jelang tidur putri 3A hafizhah kami. Sambil menyusui Afra', Asma' dan 'Aisyah melanjutkan potongan ayat yang biasa saya bacakan awalnya. Memuraja'ah pun tak serta merta kami paksakan. Kerap kali Asma' dan 'Aisyah meminta lebih awal untuk mengaji sebelum tidur. Sesekali saya akan mengoreksi bila ada potongan ayatnya kurang sempurna, atau huruf-huruf yang tidak sesuai pada tempatnya. Benar-benar seru dan menikmati muraja'ah anak dengan beragam tantangan, masyaa Allah.
Di antara keseruan itu, terselip rasa kantuk yang tak tertahankan terutama pada saat menyusui. Bersyukur karena ada alarm dari duo-A hafizhah yang bisa 'protes' dengan cara menagih untuk dibacakan Al Qur'an setelah dibacakan shirah nabi. Masyaa Allah.. Barakallaahu fiikum.
#BasmahThariq
#Day7
#Tantangan10Hari
#Level3
#KuliahBunsayIip
#FamilyProject