Inginku sapu segala lelah di hati karena hari-hari yang pernah berdebu ketika tak henti menenun khilaf..
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ada saja pesan-pesan masuk memenuhi ponsel biru kesayangan dan wall di facebook. Hh.. ucapan-ucapan itu, bukanlah suatu kebahagiaan yang sering didengungkan banyak orang. Dengan gontai, aku menatap langit, kelabu. Ada rasa ringkih yang mengisi sudut hati. Mengingat perjalanan lalu yang samar-samar karena kenangan yang datang dan pergi.
17 Juli, pertemuan yang kesekian kali. Berapa banyak episode yang telah diperankan. Banyak hal yang baru walau tak sedikit kesabaran yang dihadirkan, tak sedikit air mata yang menemani, dan tak sedikit doa-doa yang terpanjatkan hanya untuk mendapatkan kekuatan agar tetap bertahan atau mampu melanjutkan episode hidup.
Meski selalu kuakui, jiwa ini tertatih-tatih karena ada saja kesia-siaan yang tersaksikan, kemaksiatan yang tampak, dan ada kealpaan yang menyesakkan. Tapi, tetap saja ingin kugenggam erat taqwaMu dengan segenap kemampuan dan keterbatasanku.
17 Juli, pertemuan yang kesekian kali. Berapa banyak episode yang telah diperankan. Banyak hal yang baru walau tak sedikit kesabaran yang dihadirkan, tak sedikit air mata yang menemani, dan tak sedikit doa-doa yang terpanjatkan hanya untuk mendapatkan kekuatan agar tetap bertahan atau mampu melanjutkan episode hidup.
Meski selalu kuakui, jiwa ini tertatih-tatih karena ada saja kesia-siaan yang tersaksikan, kemaksiatan yang tampak, dan ada kealpaan yang menyesakkan. Tapi, tetap saja ingin kugenggam erat taqwaMu dengan segenap kemampuan dan keterbatasanku.