Melihat awan mendung bergelantungan yang sesekali memercikkan gerimis tipis menghiasi sore yang tengah menjingga, hadirku suka cita menyambut. Kali ini bukan pada langit senja aku mengurai kisah, tapi padamu kawan tempat menepis sepi dengan memercik kisah-kisah yang sempat jeda karena terlampau oleh jarak. Menyisihkan waktu yang terbelenggu oleh kegaduhan-kegaduhan yang mendera kita.
Lagi-lagi aku menemuimu sama seperti perjumpaan kemarin. Saat dirimu dalam balutan putih abu-abu. Tetap saja kujumpai dirimu pada rona yang cerah, mengurai tawa, dan sesekali dirimu menghentak-hentakkan rasa dengan polosmu. Tapi, seperti cerita kemarin yang kau katakan dengan suka, kau selip juga dengan cerita cita-cita kehidupan kita untuk esok.
Dan setiap kalian menciptakan warna pada kanvas kehidupanku, seolah membawaku pada cerita-cerita masa lalu. Dalam langkah-langkah yang kita ayun bersama, pun akhirnya kumengerti bahwa selalu ada ukhuwah (persaudaraan) yang ingin tertenun walau jarak begitu terlampau jauh melangkah.
Jazakumullah khaer ukhti atas Kisah Kita di Senja penuh gerimis...
Uhibbukifillah...
1 comment
ahabbakilladzi ahbab tanillah... jazakillahu khair ukhti atas kedatangannya dalam "temu kangen"
oh iy, ternyata ada marchandise yang ditinggalkan dian di rumahku,,, mbilki' nanti nah...