Di suatu hari, terkadang diri ini jengah dengan segumpal aktifitas yang membiarkan kaki mengikuti irama kehidupan. Kampus, mengajar, dan amanah-amanah lain yang ingin dituntaskan.
Tapi di lain waktu, diri ini benar-benar merindukan aktifitas yang digeluti namun ada jeda menghampiri. Jeda yang terlampau menghanyutkan, hingga ingin bersegera mengetuk hari-hari yang melarutkan diri ditiap aktivitas.
Akhirnya tanpa perasaan menyaksikan kejengahan, aku ingin kembali menenun asa. Menyaksikan pagi dengan langit biru yang indah, merasakan hangatnya mentari di siang yang penuh cahaya, dan menikmati kerikil-kerikil yang akan dilalui.
Aku pun sudah menyiapkan rasa-rasa yang akan menyambut. Rasa yang selalu menghentak-hentakkan jiwa. Tapi, rasa ini hanya untukNya. Sebab yang perlu dilakukan adalah melangkah maju, melukis hari-hari dengan warna yang lebih harmoni dan sesuai kehendakNya.
Tapi di lain waktu, diri ini benar-benar merindukan aktifitas yang digeluti namun ada jeda menghampiri. Jeda yang terlampau menghanyutkan, hingga ingin bersegera mengetuk hari-hari yang melarutkan diri ditiap aktivitas.
Akhirnya tanpa perasaan menyaksikan kejengahan, aku ingin kembali menenun asa. Menyaksikan pagi dengan langit biru yang indah, merasakan hangatnya mentari di siang yang penuh cahaya, dan menikmati kerikil-kerikil yang akan dilalui.
Aku pun sudah menyiapkan rasa-rasa yang akan menyambut. Rasa yang selalu menghentak-hentakkan jiwa. Tapi, rasa ini hanya untukNya. Sebab yang perlu dilakukan adalah melangkah maju, melukis hari-hari dengan warna yang lebih harmoni dan sesuai kehendakNya.
Teruntuk adik-adikku di KURMA 17 (Kerukunan Remaja Masjid 17) dan IKRAMTEL (Ikatan Remaja Muslim Telkom),
jazakumullah khair, dik..
n_n
jazakumullah khair, dik..
n_n