3 Maret 2017

NHW 06: Menjadi Manajer Keluarga yang Handal

Posted by bianglalabasmah at 3/03/2017 05:53:00 PM
Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Ada hal-hal yang tidak pernah terlintas dalam benak atau belum terpelajari di kehidupan sebelum menikah. Namun tidak ada kata terlambat untuk belajar, mengambil hikmah dan sisi terbaik dari setiap peristiwa.

Membelajarkan diri, melalui banyak pengalaman yang bisa dipetik, terutama dari seorang ibu saya yang masyaa Allah begitu mandiri dan telaten dalam mengemban tugas sebagai ibu rumah tangga. Tak bermodalkan ijazah berjenjang pendidikan tinggi. Namun bagi saya, beliau adalah sosok yang bisa menjadi teladan, mampu me-manage dengan baik. Yes, she is my Mom. My first teacher. Barakallaahu fiiha.

Di Nice Homework kali ini berjudul Menjadi Manajer Keluarga yang Handal. Berbekal dari ibu, saya (sedang berusaha) membentuk pola di dalam keluarga untuk tumbuh dan berkembang dari manajemen yang sedang saya upayakan. Tentunya setelah terjadi kesepakatan dan keputusan  bersama suami akan seperti apa rumah tangga ini.

Di Matrikulasi IIP 6, terdapat prinsip dalam mengelola aktivitas, yaitu: Put First Things FirstOne Bite at a Time, and Delegting.

Hal ini berarti ada tugas saya berusaha mendesain cara rumah dikelola, mendesain cara memfasilitasi anak agar mandiri, mengerjakan apa yang menjadi prioritas, dan membentuk hometeam bersama suami dan anak-anak.

Alhamdulillah, suami sangat supportif. Ia paham dan mendukung kegiatan yang bisa meng-upgrade saya untuk terus berproses menjadi pribadi, istri, dan ibu yang baik, in syaa Allah. Mengingat kami tidak memiliki ART (asisten rumah tangga). Maka ada beberapa tugas domestik yang ia handle dengan senang hati. Misal, untuk wilayah pekarangan rumah dan sekitarnya ia yang rutin lakukan dengan melibatkan anak-anak. Ia yang berbelanja ke pasar, ia pula yang rutin mencuci popok kain anak-anak, dan menemani aktivitas anak di pagi hari sampai ia akan berangkat kerja.

Sebagai penganut kaum multitasking, saya mengambil bagian pada aktivitas memasak, mencuci pakaian, menjemur, melipat, dan menyetrika. Sebab, beberapa aktivitas bisa dilakukan dalam satu waktu. Alhamdulillah...

Adapun pekerjaan rumah yang sedang saya delegasikan kepada dou-A Hafizhah kami, Asma’ dan ‘Aisyah adalah merapikan buku dan mainnya. Bahkan dou-A Hafizhah kami mulai menyapu sesuai kemampuannya tanpa dipinta. Hal itu sangat berarti bagi saya. Saya dan suami berkeinginan agar dou-A Hafizhah kelak menjadi anak-anak yang mandiri, menyadari tugas-tugas tanpa diperintah.

Itulah sebabnya, ketika saya memasak, mencuci pakaian atau piring, menjemur dan melipat baju, serta menyetrika, saya cenderung membiarkan dan melibatkan dou-A Hafizhah. Mengingat usia masih di bawah 4 tahun, maka saya mengizinkan meski sebatas melihat-lihat dan memperkenalkan apa yang sedang saya lakukan. Tentunya, kelekatan anak-anak di bawah usia 4 tahun yang masih mendominasi, sehingga kemanapun saya sebagai umminya melangkah, tentu ada dou-A Hafizhah yang akan selalu mengikuti.

*

Dan ini Nice Homework di pekan ke-6 pada kelas Matrikulasi:

Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting!
Awalnya saya menganggap semua penting, tapi mencoba memilah yang penting dan yang tidak penting
Tiga aktivitas paling penting di rumah adalah: 
  1. Ibadah (Shalat fardhu dan tilawah AlQur’an)
  2. Melayani kebutuhan suami dan mendampingi aktivitas dou-A Hafizhah
  3. Belajar (Membaca, menulis, dan menyimak kajian)
Tiga aktivitas paling tidak penting adalah:
  1. Mengecek gadget dan stalking di Social Media
  2. Membuat kegiatan secara tak terduga untuk mengisi waktu (tetiba ingin menjahit, ingin membuat prakarya, mem-permak barang-barang yang kemungkinan masih digunakan, dll padahal masih ada kegiatan domestik yang belum terselesaikan)

Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
Sejauh ini baik aktivitas penting maupun (yang dianggap) tidak penting, sama-sama menyita waktu. Namun melihat dari sisi produktiviasnya mungkin masih kurang optimal.

Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.
In syaa Allah, sedang mengoptimalkan pada aktivitas penting. Terutama fokus pada aktivitas anak-anak yang berpeluang melakukan aktivitas “multitasking”.

Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time.
Saya memberikan warna kuning pada kolom di amal yaumi. Di sana, ada waktu yang sangat kondusif dalam melakukan dan menyelesaikan aktivitas-aktivitas tsb. Meski bagi saya sifatnya fleksibel. Namun sejauh ini menjadi kegiatan rutin saya dan ‘alaa bi idznillah, bisa saya lakukan selama ini. Alhamdulillah..

Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.
(Beraaat instruksinya. Tapi in syaa Allah..) Mengingat saya sedang meminimalisir (sebatas menerima telpon atau menelpon bila ada keperluan) dan bahkan puasa gadget di pagi sampai dou-A Hafizhah tidur malam. Karena gadget bagi saya meski memberikan manfaat, namun tak jarang memberikan mudharat (kesia-siaan) yang cenderung membuat saya secara pribadi kurang fokus dalam menyelesaikan amal yaumi. Semoga saya bisa istiqamah
Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan.

Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik? Kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.
Bismillaah.. In syaa Allah..
***
Alhamdulillaah... Semoga dengan menjadwalkan aktivitas/amal yaumi bisa mengatur batasan-batasan untuk mendisiplinkan diri agar bisa menjadikan hari-hari ke depan lebih produktif. Bismillaah…

Salam Ibu Pembelajar


Basmah Thariq / Ummu Asma'

 

Bianglala Basmah Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea