Wajah teduh itu,
Membantu rasa ini lebih baik
Hingga segaris senyum membersit
Juga tawa segar sering muncul di wajah
Sebuah rutinitas biasa yang kugeluti bersama teman-teman kecil di jelang senja, mengajar. Aktivitas yang terbilang menyenangkan sekaligus menerapi kesabaran. Karena mengenal mereka cukup menyulitkan awalnya. Terlebih mereka memiliki banyak perbedaan dari segi usia, kelas, dan sekolah. Meski akhirnya beberapa pertemuan yang berlanjut membuat kami menjadi “teman akrab”.
Dan, ini selalu menjadi sore kita.. Pertemuan demi pertemuan membuat aku semakin bisa mengenal dunia mereka. Yah, banyak hal pasti menjadi tantangan dan dinamikanya sendiri. Terlebih kesabaran menjadi modal awal dalam mengkonsepkan sebuah pembelajaran yang bagi mereka menjadi permainan menarik. Sebab, sesekali waktu, adakalanya mereka jengah jika disajikan pada metode pembelajaran yang kaku seperti halnya mereka dapatkan dari sekolah masing-masing. Jika sudah seperti ini, beragam model mulai diluncurkan. Mengajak menggambar dan bercerita hingga bernyanyi walaupun kebanyakan lagu-lagu tersebut mereka yang mengajariku.
Tapi, ada hal yang membuat haru menyelusup di hati, ketika setiap kali ingin mengakhiri pertemuan, mereka selalu meminta untuk berlama-lama belajar. Sekalipun ujungnya, kami akan bermain. Atau di saat diri ini mengalami keterlambatan hadir di tempat mengajar karena kuliah atau kegiatan lainnya, ternyata mereka telah menungguiku di depan pintu masuk dan menyambut girang lewat salamnya.
Akhirnya, aku mengiyakan sebuah artikel yang mengargumentasikan bahwa “Bagi anak-anak, bermain bukan main-main”. Seiring bergulirnya waktu, Allah ingin menyadarkan padaku tentang sosok makhluk kecil bernama anak, agar selalu memberikan kesempatan untuk mengekspresikan kesenangan dan siap membimbingnya, bukan menjadikan ia sebagai “orang” sesuai keinginan kita. Karena anak memiliki hak atas kehidupannya. Yang terpenting, sebagai pendidik, jadilah pendidik yang bisa menjadi sahabat yang selalu optimis. "Not only teach, but also touch".
Terima kasih adik-adikku:
Azka, Mirza, Alif, Nuzul, Arya, Icha, Noni, Rimba, dan Zul.
3 comments
stlh memuat tulisan "ingin jd ibu", skrg mnulis lg ttg "jd shabt anak-anak".. masya Alloh..
itulah fitrahnya wanita.. :D
gambarnya bagus..
ane kopi buat pic profi fb...
trim