Sepanjang hidup menuntut kesadaran kita pada tangung jawab dunia akhirat. Banyak ujian yang kadang membuat kita terlupa pada akal dan agama karena seringnya kita bermain pada area rasa.
Namun tak berarti dengan alasan rasa, kita dapat melegalkan segalanya atau bahkan melemah-melemahkan diri yang akhirnya dapat menghancurkan masa depan kita.
Tetap yakin bahwa ALLAH telah merencanakan yang terbaik untuk kita.
Biarlah semua berjalan seperti yang seharusnya dan berakhir pada saat yang tepat, karena semua masih ada batas akhirnya.
Buku Antologi
Terbaca Selalu
-
Di sudut panggung megah ini, langkahku tak juga bergeming. Meski, sesekali mata ini terus mencari wajah...
-
Di sini, ku menepi di sudut kamar K ala pertemuan senja dipenuhi awan berarak jingga Selalu, kau mengukir hariku dikesepian I ngatka...
-
:dari Negeri bernama KKN Saudara… Hari ini, jiwa dan naluri kita kembali terluka atas adanya sebuah kata perrpisahan. Namun, percaya...
-
Aku tak pernah berpinta Untuk menjadi tulang rusuk atau bahkan mencurinya darimu, Padamu, Pemi...
-
Saat Sedih datang... BERDO'ALAH... Deraskan keluh kesah pada Sang Pencipta untuk menemukan jawaban Kedepannya... Saat jenu...
-
Pemuda adalah Ibrahim yang dengan kampaknya menebas leher paganisme yang dengan kekuatan argumentasinya menghancurkan kesombongan sang tiran...
J e j a k
Followers
15 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)