20 Februari 2019

Tanya Asma'

Posted by bianglalabasmah at 2/20/2019 07:57:00 PM
"Ummi, apa itu hadits?" Tanya Asma' suatu hari.

"Hadits itu sesuatu dari Nabi kita Muhammad, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Dari beliau katakan, amalkan, sifat, atau persetujuan."

"Kenapa Ummi?" Seperti biasanya, Asma' akan bertanya dengan kata kenapa ketika ia masih belum mendapatkan jawaban yang ia hendaki.

"Karena Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam manusia atau orang terbaik yang Allah hadirkan untuk kita."

"Kenapa Ummi, Rasulullah jadi terbaik?"

"Karena dijamin sama Allah. Kalo salah, langsung Allah tegur. Makanya dari Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam segala amalan atau kegiatannya kita sebaiknya ikuti. Makanya disebut sunnah."

"Oh, makanya kalo makan harus tangan kanan kan?"

"Iya, karena ada haditsnya."

"Gak boleh mencela makanan juga kan, Ummi?"

"Iya, karena ada haditsnya."

"Baca doa kalo mau makan, sudah makan, mau ke kamar mandi juga.. Begitu?"

"Iya, karena ada haditsnya."

"Harus malu juga, Ummi?"

"Iya, kan ada haditsnya juga."

"Jadi semua ada hadits? Dari bobo sampai bobo?"

"Iya. Nanti in syaa Allah Ummi kenalkan satu satu haditsnya."

"Kenapa?"

"Supaya Asma', 'Aisyah, Afra', kenal gimana kehidupan Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam."

"Nanti, nanti saya kasih kenal hadits ke 'Abdullah.." Sela 'Aisyah polos.

Masyaa Allah.. Itu cita-cita yang membuat Umminya terharu.

"In syaa Allah.. Makanya gak cuma dihafal hadits yang Ummi kenalkan. Tapi diamalkan juga. In syaa Allah Abi, Ummi, Asma', 'Aisyah, Afra' bisa saling mengingatkan."

"Selalu ji ku ingatkan 'Aisyah sama Afra', Ummi.. Kalo lagi makan. 'Aisyah..., Afra'..., Makannya duduk. Tangan kanan, ya Ghulaam*.. Begitu Ummi." Cerocos Asma' semangat.

"Iya, pokoknya saling mengingatkan. Termasuk ke Abi sama Ummi."

"Kenapa Abi Ummi juga harus dingatkan?" Tanya 'Aisyah.

"Karena Abi Ummi manusia biasa kayak Asma', 'Aisyah, sama Afra'. Siapa tau Ummi lupa, kalo makan berdiri. Kan perlu diingatkan."

"Termasuk laa taghdhab ya Ummi? Jangan marah. Jangan nah. Jangan Ummi." Tegas 'Aisyah sambil menggeleng-gelengkan kepala di hadapan saya, Umminya. Kemudian ia mengecup pipi saya. Entah gemas ato greget.

"Jangan apa 'Aisyah?"

"Jangan marah-marah Ummi. Laa taghdhab wa lakal jannah. Jangan marah maka bagimu surga. Hadits riwayat Thabrani." Balas 'Aisyah sambil mengutip sebuah hadits yang ia hafal.
Seketika Umminya lebam ditabok pake hadits.. 

"Iya, 'Aisyah. Ummi harus belajar sabar. Afwan 'Aisyahku." Saya pun membalas mengecup kening 'Aisyah.

"Kalo memanah kayak Abi, hadits juga Ummi?" Tanya Asma' lagi.

"Iya, in syaa Allah apa yang kita lakukan ya harus seperti di Al Qur'an dan hadits." Jelas saya.

"Ummi, kalo gak mau dilakukan seperti di hadits kenapa?"
Sebenarnya agak berat menjawab pertanyaan ini. Tapi, selalu berusaha menjawab sesuai dengan penguasaan literatur anak. Dan tentu memohon pertolongan pada Allah untuk bisa memahamkan putri kami yang tiada henti bertanya dengan kata kenapa. .

"Bisa rugi." .

"Kenapa rugi?"

"Karena Rasulullah itu manusia yang Allah jadikan petujuk dan teladan. Berarti harus dicontoh. Kita umatnya Nabi Muhammad, Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Nanti Allah akan kumpulkan bersama orang-orang yang kita sayangi."

"Terus?"

"Allah sudah menjamin Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam dengan amal dan perkataannya. Berarti itu semuanya baik. Dan yang paling penting, karena Nabi Muhammad beriman kepada Allah ta'ala."

Hampir setahun ini,  kami mulai memperkenalkan hadits seiring berjalannya talqin juz 30 dan 29, 'alaa bi idznillaah. Kami pun sisipkan membacakan sirah sebagai penguat dalam hal apapun dalam amal yaumiah. Meski masih sangat jauh, bahkan terlampau jauh amalan kami dibanding dengan mereka orang terdahulu di zaman Rasulullaah shallallaahu 'alaihiwa sallam.

Ya Allah, bimbinglah kami. Mampukan kami.


#istiqamahberkisah
#komunitasibuberkisah
#jalanbahagiaberkisah
#kelompokannur
 

Bianglala Basmah Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea