Mengawali hari dengan segenap jiwa yang tak sanggup untuk menopangnya. Demi serpihan hari yang ingin kurangkai lewat sebuah asa yang ingin kususun. Namun, asa ini tak kunjung usai saat segalanya terburai oleh hentakan rasa yang mulai membuncah.
Kemarin, baru saja aku terbata dalam bait-bait cintaNya. Meski sempat menganggap rasa ini hanya menguap begitu kuakhiri bait-bait cintaNya. Tapi, kali ini aku tak sanggup membendung air mata yang menciptakan nafas yang terputus-putus.
Kemarin, baru saja aku terbata dalam bait-bait cintaNya. Meski sempat menganggap rasa ini hanya menguap begitu kuakhiri bait-bait cintaNya. Tapi, kali ini aku tak sanggup membendung air mata yang menciptakan nafas yang terputus-putus.
"Lalu, apa yang ingin kau bangun dari serpihan hari ini?" Kali ini aku mulai berdialog lagi. Menyangkal segala imaji yang menepis asa yang sempat terbangun. Serpihan hari yang sempat mengguncang rasa. Karena hentakan-hentakan yang yang mengiris jiwa.
Hati, jangan paksa aku berucap rindu padanya.
Aku tetaplah manusia lemah..