Entah gelisah apa yang bakal menjemputku esok hari?
Sedang tangis tiba-tiba meledak
Memahami kedalaman jiwaMu
Tengah kususun seluruh perjuanganku
Membangun shaf demi shaf
Dari jantungMu Maha Cahaya..
Sungguh,
aku ingin terlepas dari segala sihir yang teramat maya
jalanmu yang telah penuh dengan kebencian dan dendam
masih begitu liar ketika tanganku terus maju
menggapai wajahMu dari balik kegelapan
Aku ingin bercerita di luar
Seperti burung-burung
tengah merindukan tempat bersarangnya
Oh alifku,
Aku rindu mengeja bait-bait kitabMu
Dari separuh dunia
yang begitu panas dan sesak..
Sedang tangis tiba-tiba meledak
Memahami kedalaman jiwaMu
Tengah kususun seluruh perjuanganku
Membangun shaf demi shaf
Dari jantungMu Maha Cahaya..
Sungguh,
aku ingin terlepas dari segala sihir yang teramat maya
jalanmu yang telah penuh dengan kebencian dan dendam
masih begitu liar ketika tanganku terus maju
menggapai wajahMu dari balik kegelapan
Aku ingin bercerita di luar
Seperti burung-burung
tengah merindukan tempat bersarangnya
Oh alifku,
Aku rindu mengeja bait-bait kitabMu
Dari separuh dunia
yang begitu panas dan sesak..
17 Nov 2008
[ada sunyi yang tak pernah berubah saat tangisku pecah]