Kecocokan jiwa memang tak selalu sama rumusnya
Ada dua sungai besar yang bertemu
dan bermuara di laut yang satu; itu
kesamaan
Ada panas dan dingin bertemu untuk mencapai kehangatan; itu keseimbangan
Ada hujan lebat berjumpa tanah subur, lalu menumbuhkan taman;
itu kegenapan
Tapi satu hal tetap sama mereka cocok karena bersama
bertasbih memuji Allah seperti segala sesuatu yang ada di langit dan bumi,
ruku’, dan keagunganNya..
(Salim A.Fillah)
Purnama
semakin mampu menerangi hatiku beberapa saat ketika wajah yang kutengadahkan
menatap langit malam. Benar-benar purnama penuh. Aku mengamati dengan seksama
sesaat sepulang tarawih dari masjid terdekat di lokasi KKN. Seketika itu pula,
aku teringat pagi tadi kakak lelaki pertamaku menelponku hanya untuk membacakan
secuplikan yang
tertulis dalam sebuah draft undangan walimah seseorang. Sederhana sih, tapi ada value yang
masih terbungkam di sana. Ah, kecocokan jiwa ya?
Nalarku mulai mencari sesuatu yang masih mengabu.
“Ketika cinta telah datang di
hadapanmu dengan sejumlah alasan, apa yang ingin kau lakukan, Basmah?” Ini sebuah pertanyaan seseorang yang pernah masuk dalam inbox akun facebook-ku. Mungkin
orang ini telah membaca salah satu tulisanku yang berjudul Bukan Datang Tanpa
Alasan.
Sambil
mengernyitkan kening keheranan dan perasaan senyum ditahan, aku membalasnya, “Hm, aku akan
membawanya dengan sejumlah pertanyaan. Bolehkan? Jika aku akan memberinya
serentetan pertanyaan untuk menyamakan alasan yang ia bawa. Apa aku salah?”
“Hahaha... sama sekali tidak salah. Justru untuk ‘mengutuhkan’ maksudmu, begitu?”
“Insya Allah.. Saling
mendoakan ya.. ” Balasku. Kemudian ku bubuhi emotion senyum berkali lipat untuk
pengirim pertanyaan ini. Terima
kasih.
***
Kemudian
terijabahnya satu per satu yang menarikku untuk terus merengkuhkan rasa syukur, alhamdulillah bini'matihii tatimmushaalihaat..
*tulisan yang mengendap, bermula di lokasi KKN^^