Binder ber-hardcover krim kecoklatan bertabur motif
hati..
(motif rasa, kata
seseorang..) (ˇ﹏ˇ) ~Sigh!
Menurutku, ini terkesan terlambat untuk memutuskan menggunakan
binder sebagai tempat segala catatan di saat memasuki semester 6 yang kulakukan
saat ini. Ketika teman-teman kelasku justru sejak awal semester hampir
seluruhnya menggunakan binder. Meski baru menjalani pertengahan semester 6, binderku
mulai berisi. Terlihat ada sejumlah catatan mata kuliah semester 6, ada resume tarbiyah, ada absensi kajian
adik-adik di salah satu sekolah menengah kejuruan, ada selembar kolom
pembayaran kas kelas di kampus, ada catatan acak musyawarah, ada beberapa
artikel kependidikan sekolah dasar yang ter-print
out dalam bentuk kertas binder, ada tata bahasa Korea dan Jepang, dan yang
tak pernah terlupakan adalah tulisan-tulisan “sudut hati” yang belum
disempurnakan.
Di balik cover binder,
tertulis kata “Basmah” sebagai nama kepemilikan yang kubuat dari kain flannel
dengan hiasan bunga. Menjumpai halaman pertama, hampir tepat di pertengahan
pada lembaran putih bertuliskan kaligrafi “Bismillaahirrahmaanirrahiim”
dengan tinta hitam hi-tech sebagai
permulaan kegiatan menulis untuk lembar-lembar selanjutnya. Kemudian, lembar
kedua tercantum “my weekly”, kegiatan
yang kulakukan rutin tiap pekannya.
“Tumben, Bas.. warnanya nggak biru?” Tanya seseorang beberapa
waktu lalu dengan nada setengah protes ketika menjumpai binderku.
Aku pun memerhatikan
binder tersebut, tak sedikitpun ada torehan biru di cover sebagaimana di
atribut lain yang kugunakan. “Tau aja kalo orang ini suka biru..” Jawabku
dengan penuh senyuman. “Tapi, kalo bindernya cantik kayak gini, gak masalah kok..”
Lanjutku sambil memeluk erat binder tersebut. (ˆoˆʃƪ)
Di balik binder-binder yang ku punya saat ini, ada cerita
menawan untuk selalu ingin menjaganya.
Beberapa tahun sebelum hijrah ke Indonesia, memiliki binder
adalah sebuah cita-cita. Mulanya aku dikenalkan dari beberapa teman yang
menjadi murid pindahan dari Indonesia ke SIJ (Sekolah Indonesia Jeddah) karena
ikut orangtuanya yang bertugas. Binder yang terlihat menarik dan praktis untuk
banyak catatan bebas, membuatku ingin memilikinya. Tapi sayang seribu sayang,
negeri tempatku tinggal ini tidak menjual binder sebagaimana yang dimiliki oleh
teman-temanku. Padahal sudah mengelilingi sejumlah toko buku setempat. (⌣́_⌣̀)
Alhasil, untuk memilikinya kali pertama, aku harus memesan
sana-sini melalui orang-orang yang akan pulang atau pergi ke Indonesia walau
selalu nihil. Karena orang-orang yang dititipi pesan tersebut tidak
sempat membeli (atau mungkin tidak tahu menahu) tentang binder yang kuinginkan.
Sampai akhirnya, sebuah lomba se-Indonesia Internasional yang mengikutsertakan
timku menembus ke Jakarta. Inikah yang dinamakan s-e-s-u-a-t-u
banget? (‾ε‾“)
Waktu itu, masih SMP kelas 2, terlibat pada Lomba Penelitian
Ilmiah Remaja yang diadakan di Jakarta atau LPIR pada tahun 2005. Lomba yang
mengantarkan pada satu harapan, memiliki binder. (/'-')/ Sekalipun binder bukanlah yang menjadi tujuan utama
mengikuti lomba. (¬˛¬)
Jika saat ini aku telah mengoleksi 3 binder, bahkan begitu mudah
mendapatkan binder dengan segala jenis, bentuk dan fungsinya, rupanya cerita
lalu mengantarkan pada sebuah sensasi yang berbeda. Dan itu membuatku selalu
berucap syukur atas apa-apa yang telah bisa ku raih dari jerih payah. Fuih!! (˘.˘"ƪ) Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin…
Sambil membuka kembali binder perdanaku yang warnanya mulai
memudar, kalian harus tahu, perasaan ini tak kan pernah pudar walau sedemikian
jarak masih merentangkan kita. Jika bukan di dunia ini pertemuan yang kita tunggu,
semoga Allah mempertemukan kita di tempat terindah, syurgaNya kelak. Allaahumma
aamiin..
Hm, gak terasa sudah memasuki tahun ke 6 di
Indonesia..
12 comments
hohohoho...kalau binderku kayaknya udah lama hilang ditelan bumi~...
kunjungan ..
salam sukses selalu ..:)
bindernya kak basmah sepaket dgn punyaku,, si "sweet house" ^_^..
masyaAllah,, ternyata si binder punya kenangan tersendiri buat kak basmah... susahpayahmencarisibinder! >.<
burung pipitku...
terimakasih gan atas infonya
Teruslah menulis.
Rekam lembaran-lembaran kisahmu..
"menulislah" di hati murid-muridmu..
Siapa tahu, bisa jadi cerita penuh senyum untuk generasi selanjutnya. :)
kunjungan gan .,.
bagi" motivasi
kesuksesan tidak akan mendatangi anda, kecuali anda mengejarnya.,.
si tunggu kunjungan baliknya gan.,
@farid maricarckck, masyaAllah.. bisa dapat gantinya dr jepang kayaknya, rid!
@outbound training di malang sama-sama :)
~maaf baru ngblog lagi..
@○● nurul athifah ●○hihi.. tau aja, "sweet house".. kembaran nih..
iya, butuh perjuangan untuk meraihnya.. ^^
@Obat Berbagai Macam Luka sama-sama. makasih udah berkunjung :)
@Arya PoetraAamiin.. Syukran untuk kunjungannya kak.. dan motivasinya juga.. ^^