Buku Antologi
Terbaca Selalu
-
Di sudut panggung megah ini, langkahku tak juga bergeming. Meski, sesekali mata ini terus mencari wajah...
-
Di sini, ku menepi di sudut kamar K ala pertemuan senja dipenuhi awan berarak jingga Selalu, kau mengukir hariku dikesepian I ngatka...
-
:dari Negeri bernama KKN Saudara… Hari ini, jiwa dan naluri kita kembali terluka atas adanya sebuah kata perrpisahan. Namun, percaya...
-
Aku tak pernah berpinta Untuk menjadi tulang rusuk atau bahkan mencurinya darimu, Padamu, Pemi...
-
Saat Sedih datang... BERDO'ALAH... Deraskan keluh kesah pada Sang Pencipta untuk menemukan jawaban Kedepannya... Saat jenu...
-
Pemuda adalah Ibrahim yang dengan kampaknya menebas leher paganisme yang dengan kekuatan argumentasinya menghancurkan kesombongan sang tiran...
J e j a k
Followers
9 Mei 2008
Makna dalam Himpunan Kata
"Saat kau mencoba menulis surat cinta dengan segenap hati kau ungkapkan semua perasaanmu.
Ketika surat itu telah selesai kau tulis dan kau kemas sedemikian rupa, kau kirimkan kepadanya dengan harapan yang tentu saja menyenangkan.
Namun ketika surat itu sampai ke orang yang kau tujukan, surat itu sama sekali tak ia sentuh! Bahkan ia buang tanpa sempat membacanya.
Lalu, bagaimana perasaanmu saat mengetahuinya?
Sama halnya dengan Al Qur'an yang Allah buat dengan segenap hatiNya, yang Ia kirimkan untuk seluruh umat yang Ia cintai.
Namun apa yang diperbuat oleh sebagin besar umatNya?
Dan bagaimana yang Allah rasakn akan hal itu?
Yang Dia rasakan adalah sama sepert kita membuat surat cinta itu.
Karena Al Qur'an yang Ia buat adalah surat cinta untuk umatNya."
Mencoba kembali mencerna dari himpunan kata bermakna ini. Tanpa disadari, terkadang banyak orang dan mungkin termasuk saya yang lebih mengutamakan perasaan orang lain tanpa tahu perasaan Sang Pemilik Hati. Rasanya, hati ini lebih dahulu berkelit dan resah ketika ada hal-hal yang tak sesuai dengan hati manusia. Lalu, kita begitu mudah mengabaikan dan melupakan bahwa "ada" yang lebih "peka" dengan perasaan.
Untuk kesekiankalinya, saya telah dibuat geger oleh beberapa pesan singkat yang serupa seperti di atas. Dan yang masih terekam dalam memori saya adalah tentang seseorang yang juga adik kelas saya, yang rela tercabik perasaannya karena ketidak ridhanya manusia terhadap dirinya daripada ia harus mencabik perasaan Allah.
Maha Suci Allah, yang telah mempertemukan saya pada orang-orang yang membuat saya banyak belajar dalam segala hal di setiap kesempatan.
Jazakumullah khairan katsiran untuk semua rekan saya di bumi Allah.
Categories
di antara aku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)