Kemilau kampus. Adalah nama yang sengaja ku istilahkan untuk
sebuah tempat yang berkilau karena kejinggaan almamaternya yang tampak silau,
menyiratkan makna: Membangun semangat yang tak pernah hilang. Memberikan kecemerlangannya
melalui wadah yang sebenarnya jernih dan sebening cita yang tertanam disana. Olehnya
pula, ada banyak generasi intelek yang telah
terlahir dan untuk terus membangun generasi yang berintelek juga.
Kemilau itu bisa saja meredup oleh “rasa” yang diserang oleh udara
kebebasan yang mengatasnamakan demokrasi, lalu mengobrak-abrik ketenangan cita
dengan menabur debu berkali-kali hingga ia tak lagi begitu tampak kemilau. Yah,
universitasku itu, salah satu universitas terkemuka di kota Makassar.
Sadarkah? Betapa banyak jurang yang bisa menjatuhkan disana
hanya dengan tingkah pola anarkisme. Walau tak jarang sebagian kami harus
terseok membawa nama kemilau ini agar tetap berkilau. Setiap kali ditanya, “Kuliah di mana, dek?”
“Kuliah di UNM..” Jawab kami. Kadang dengan jawaban lirih, sungkan bahkan
ragu untuk menyebutnya.
“Oh, kampus yang
tukang demo itu yah?” Jawaban spontan yang sering menyentakkan aliran darah
dalam tubuh. Serr… Perih!!
T^T Hiks…
Mereka tak peduli, seberapa usaha di antara kami menata dan
mempertahankan kilauan ini. Karena yang telah terbangun dalam image mereka (baca: orang-orang di luar
sana) adalah, kerusuhan. Meski, tak dipungkiri, tak jarang kampus ini terekspos
karena ketidakmahasiswaan dalam perilakunya yang hanya membuat penonton
tercengang. Mengelus dada dan melempar komentar yang tak diharapkan di saat melihat
aksi dan reaksi yang tak berimbang, meluluhlantakkan segenap harap yang sedang kami
bangun disana.
Dan tak jarang pula kami mencoba meluruskan. Dengan perlahan,
semampu kami, dengan cara kami masing-masing. Kita tegak bersama atas sebuah
alasan yang seharusnya membuat kita merasa aman dan nyaman disana. Alasan yang
meminta semangat kita, alasan yang meminta kerja keras kita dan alasan yang
meminta KEBAIKAN kita. Bukan alasan
yang justru menggugat dan menuntut banyak hal yang ternyata mereka (para biang
keonaran) lupa, masih banyak yang harus dibenahi dalam diri mereka.
Aku tak ingin meminta waktu berbalik ke arah yang lalu hanya
untuk menambahkan kilauan itu, tapi, hanya meminta pada diri-diri ini, bahwa
warna ini masih menyemburatkan warna sebenar-benar kilauan dalam banyak
kebaikannya, insya Allah..
Vivat Academia!!
8 comments
Tetap Semangat para Mahasiswa, dalam sejarah, mahasiswa adalah garda terdepan dalm membuat perubahan, sementara mereka berteriak tentang keanarkisan Mahasiswa hanya bisa duduk manis dikursi empuk hasil usaha Mahasiswa.
Kalau konsulidasi tidak efektif, ya demo adalah jalan keluarnya.. hehe, peace ^^
seru klo liat mahasiswa Demo..., kemarin2 bnyk yg kena gas air mata padahal bkn pendemo.., kasihan...
@Insan Rabbani
Iya, pun kami sedang memelihara semangat itu..
@Fahrie Sadah
yah, demonya juga tergantung niatnya masing-masing.. gak berharap ada kisruh aja.. sy cinta damai..
@Rohis FB
innalillah.. orang yg tidak bersalah pun akhirnya juga ikut jadi korban..
lanjutkan perjuanganmu anak muda ..
Hidup mahasiswa !!
:)
Miris hati memang..
Namun, mari kita tunjukkan warna kampus itu sebenarnya tidak begitu. Mari tunjukkan dengan sikap dan prestasi kita.
Perlahan namun pasti, akan ada jejak-jejak yang tertinggal yang bisa dimaknai oleh generasi selanjutnya, untuk esok yang lebih baik
@Rhyfad dan Uchank: Hm... Makasih!! Hidup mahasiswa!!
@Kak Arya: Benar-benar sepakat, kak.. Makasih yg setia mengomentari postingan saya.. :D #janganbosan..