Buku Antologi
Aku, si Bianglala
Terbaca Selalu
-
Bismillaahirrahmaanirrahiim Sebenarnya, PR ini telah menyebar luas dari blogger yang satu ke blogger yang lainnya. Dan aku ha...
-
Sejak awal, kita tak kan pernah bisa lepas dariNya, termasuk di saat kepasrahan yang selalu melintas, semestinya tawakkal langsung did...
-
Bismillahirrahmaanirrahim.. Semenjak mengenal dunia pendidikan dan anak, aku jadi mengerti, bahwa betapa pentingnya kehadiran penghargaa...
-
Bismillaah.. Sebenarnya ini tulisan tahun lalu. Namun, ingin saya sajikan di ruang blog ini untuk menjejakkan cerita Asma' dalam memu...
-
Bisa menyusui dua tahun full dan tanpa bantuan susu formula adalah komitmen saya dan suami, in syaa Allah . Maka, menjemput komitmen itupu...
-
Bismillahirrahmaanirrahiim… Alhamdulillah, kembali mendapati PR SMP (baca: Pekerjaan Rumah Sekolah Menengah Pertama) yang telah diber...
J e j a k
Followers
15 Februari 2008
Tersenyumlah Untuk Hidup!
Meski setebal apapun mendung melintasi langit, namun sinar mentari tak pernah kehilangan cirinya. Ia senantiasa menghadirkan sinarnya untuk dibagi. Ia senantiasa tegar tanpa kehilangan jati dirinya sebagai sumber penerang di hari ini. Ia tak pernah menunda bersinar hingga esok, meskipun ia dapati mendung menghalangi keindahan sinarnya. Setiap tumbuhan kembali terjaga dari tidurnya. Kembang-kembang kembali bermekaran ceria menyambut harinya. Burung-burung terbang dan berkicau dengan merdunya. Semua hadir tanpa rasa sedih, gelisah, dan amarah. Semua ceria untuk menjelang setiap detik anugerah-Nya.
Saudaraku,
Sudahkah kita berniat bahwa hari ini akan kita hiasi dengan senyum ceria dan kebahagiaan? Sudahkah kita bertekad untuk menyongsong hari ini dengan rasa optimis dan semangat hidup yang akan kita bagi dan tularkan? Dan sudahkah kita menjadikan berbaik sangka sebagai modal bagi kita untuk meneruskan perjalanan ini?
Saudaraku,
Begitu sia-sia rasanya perjalanan hidup jika setiap detiknya tidak pernah kita hargai dan syukuri. Begitu menyiksanya perjalanan hidup jika setiap ujian yang menerpanya kita hadapi dengan kemarahan dan wajah yang muram. Dan begitu berat rasanya langkah hidup jika kita tak mau berbagi sedikitpun. Kesedihan tidak akan mengembalikan segala yang hilang menjadi kembali. Tangisan penyesalan akan terasa hampa tanpa kesungguhan usaha untuk bangkit dari kelalaian diri. Setiap nasehat hanya akan menjadi penghias belaka jika sedikitpun tak diniatkan untuk dilakoni. Semua usaha akan terasa sia-sia jika sedikitpun tak berserah diri kepada-Nya.
Tersenyumlah atas anugerah hidup hari ini. Bersyukur dan berbaik sangkalah bahwa Dia masih memberikan kesempatan bagi kita untuk kembali. Sebut setiap asma-Nya dengan penuh kerendahan hati. Besarkan Dia dalam setiap aktifitas dan detik perjalanan ini. Jangan engkau halangi senyuman itu jika akan tersungging di ujung bibirmu hanya karena kegundahan yang tak jelas asal usulnya. Jangan engkau gantikan keceriaan diri dengan kesuraman hati yang engkau tampakkan lewat wajah yang bermuram durja.
Saudaraku,
Berbagilah hari ini. Berbagilah untuk setiap kebahagiaan yang engkau rasakan di hati. Tak perlu kau ukur dengan besar atau kecilnya nilai berbagi itu. Berbagilah walau sekedar berwajah ceria dan sepatah kata sapa dan salam. Tetaplah berbagi dan tersenyum dalam rangka mensyukuri segala anugerah-Nya hari ini. Tetaplah berbagi dan tersenyum layaknya mentari yang tak menunda hadirnya meski mendung menyelimuti indah sinarnya hari ini.
Sumber:
http://zidaburika.wordpress.com/2008/02/04/tersenyumlah-untuk-hidup/
Categories
Sejenak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)