18 September 2011

Sesuatu di Sharing Keliling

Posted by bianglalabasmah at 9/18/2011 10:18:00 PM


Beberapa waktu lalu, aku tengah bertandang secara maya di sebuah jejaring pertemanan yang telah ku geluti sejak lama. Awalnya, hanya mengesampingkan penat saat masih saja harus memandangi beberapa tugas yang belum dituntaskan. Iming-iming mencari inspirasi, tiba-tiba saja mataku tertumbuk pada sebuah tulisan di sana. Seseorang yang ku kenal di SMA beberapa tahun lalu me-like sebuah sebuah judul yang membuat mataku berbinar-binar, Kelas Menulis Sharing Keliling. Dengan sigap, tanganku langsung mengarahkan kursor pada tulisan tersebut untuk membacanya lebih dalam. Tulisan yang tercantum disana, menambah perasaanku terus berjingkrak-jingkrak karena acara ini masih membuka peluang bagi yang ingin terlibat. Alhamdulillah, finally, Sharing Keliling goes to Makassar. Senandung riang pun memenuhi ruang hatiku.
***
Pukul 08.24 WITA, tertera di Ahfadzi –my ponsel- .. Aku belum juga membenahi diri. Padahal di tiket tercantum jelas pukul 09.00 WITA. Artinya, aku akan tiba tidak tepat pada waktunya bahkan akan molor sampai pukul 09.30 WITA mengingat posisi rumahku hampir melampaui kota Makassar, bertetangga dengan bandara Sultan Hasanuddin. Ditambah dengan tiket yang telah ku download via e-mail tersebut belum juga ter-print out. Maka sukseslah keterlambatanku ini. 

Sekitar di wilayah Unhas, Ahfadzi mulai menderit-derit. Saat sebuah pesan masuk, aku memperhatikan waktu yang tertera disana, pukul 08.58 WITA. Pesan dari seorang kakak yang berisikan penawaran kepadaku untuk menjenguk Jubel pada waktu sepulang sekolah mereka. Lagi-lagi waktu yang tidak tepat. Bukannya enggan menjenguk, aku hanya ingin mengakrabi diri dengan sesuatu yang telah lama aku cari. Tak ada salahnya jika aku menolak. Lagi pula, di waktu itu aku juga memang tak bisa, karena harus meluncur ke tempat lain. 

Ternyata Allah memberikan kemudahan padaku dengan banyak hal. Diantaranya adalah dengan kemurahan hati seorang supir angkot yang aku tumpangi, ia membiarkan angkotnya masuk ke jalur yang sebenarnya tidak dilalui oleh angkot pada umumnya. Selanjutnya, kegiatan yang aku pikir akan tertinggal banyak hal, ternyata belum dimulai. Alhamdulillah yah, sesuatu banget.. #abaikan kata-kata terakhir.. :) 

Singkatnya, sesampai di lokasi, aku harus mengakrabi diri dengan beberapa orang yang aku harap bisa menjadi teman share nantinya. Karena menghadirkan diri dengan memodalkan keberanian yang cukup tanpa mengenal siapapun orang yang akan terlibat di dalamnya akan terlihat aneh pastinya. Sekalipun, aku tahu disana ada beberapa orang yang cukup aktif dalam bloofers akan meramaikan kegiatan ini. 

*** 
Di LAN Antang inilah tempat digelarnya acara sharing keliling  yang dilaksanakan oleh salingsilang.com, bekerja sama dengan AngingMamiri.org, komunitas blogger Makassar yang menyajikan tiga kelas, yaitu: Kelas Menulis, Photo Blogging, dan Video Blogging. 

Tentunya aku terpaut di Kelas Menulis. Di sana, seorang penulis Artasya Sudirman menjadi narasumber utama kami dalam banyak hal. Dengan lihai dan gaya santainya, ia mengajarkan “sesuatu banget” yang tak pernah terbersit dalam pikiran kita. Bahkan, diakhir pemaparannya, ia mengajak kami –para peserta Kelas Menulis- untuk menulis tentang sesuatu yang tak terduga, sepatu. 

Hm… Alhamdulillah, banyak hal yang aku dapatkan. Bertemu dengan penulis-penulis handal dan teman-teman yang baru ku kenal yang diisi dengan sharing dan juga kopdar –baca: kopi darat- antara aku dengan anak-anak bloofers. Entah seseorang tiba-tiba mengenaliku dan bertanya, “Kita anak bloofers juga toh? Kok jarang share di bloofers?” Tanyanya. 

Selalu, ada sesuatu yang melahirkan semangat dan inspirasi baru yang aku raih dari setiap pertemuan. “Bukannya lo gak bisa nulis, tapi lagi malas nulis..” Tekan Artasya di sela-sela pemaparannya. Dan “Menulislah walau sebait sebelum namamu ditulis di batu nisan..” Kutip dari seorang penulis buku Cinta is Anu, Endik Koeswoyo yang sesekali menyematkan akhiran kata mi, ji, pi, dan pale menjadi sesuatu banget dalam benaknya. (Cukup mengerti, bagaimana kali pertama aku belajar bahasa Makassar dan maenyisipkan akhiran kata tersebut.. )
***

8 comments

19 September 2011 pukul 10.24

Hahaha iya pak le...
saya tidak kekurangan kalsium jd cepat nangkap ceritanya kang endik itu.hahaha

tambah dalem nih pasti postingan2nya.

19 September 2011 pukul 16.03

saya "pak le" yg kekurangan gizi, karena gak bisa ketawa keras-keras..
tetep konsisten dong untuk selalu nulis.. yeah, keep writing!!

Anonim
22 September 2011 pukul 11.58

Acaranya hari Ahad yah???
Pantesan waktu itu nggak liat Ukhtiy di suatu tempat yang harusnya kita ketemu....
Keep Istiqomah!!!
Da'wah Bil Qalam Must Go On!!!

22 September 2011 pukul 14.10

Hm... afwan dengan siapa ini?
Acaranya hari Sabtu (17/09) kok.. Syukran udah berkunjung.. :)

23 September 2011 pukul 14.39

nice blog.. nice post.. ^^

23 September 2011 pukul 21.53

Makasih udah berkunjung dan menyisakan jejak..

23 September 2011 pukul 22.43

wah, ada di acara sharing keliling juga ya waktu itu?
saya juga ikut, tapi terlambat (juga),dan hehehe..kebetulan tidak sekelas :D

24 September 2011 pukul 10.07

Oh ya? Ada di kelas mana? Sayangnya waktu di sana gak dikasih kesempatan untuk kenalan sama semua peserta sharing keliling.. :)

Posting Komentar
 

Bianglala Basmah Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea