Ada keresahan yang mengendap saat kerap kali memandang hening pada banyak kalimat yang berjejer meramaikan halaman itu. Seolah tiap detik ingin memberi kabar pada banyak khalayak tentang apa yang dirasakan.
Sepertinya, hidup memang harus memiliki kejelasan. Kejelasan dalam hidup dan tujuan yang ingin digapai. Fikirku. Tapi, haruskah kejelasan itu dilayangkan di setiap nafas ini berhembus? Atau minimal pada tiap derapan langkah kaki kita?
Di tiap banyak kesempatan mengunjungi rumah maya, jemariku yang tak henti terus mengarahkan kursor pada layar Afkaar (my black lapty) mencecar kata demi kata. Duh, Rabbi.. Status galau bertebaran lagi. Resah yang diendapkan tak juga ingin memberi jejak pada tiap penggalan kalimat yang berkutik disana.
Lihat saja, kotak kosong yang bertulisan samar-samar, “What’s on your mind?” memang sedang memberikan banyak peluang untuk membebaskan kita dari riakan emosi. Tak tahu kenapa, nama “Status” melejit semenjak kemunculan ini, jejaring sosial.
Dulu, kita tak jarang mendapati pada banyak lembaran pengisian biodata, CV, kartu identitas, dll yang bertuliskan status dengan opsi yang telah dicantumkan. Ada opsi pelajar/mahasiswa, belum menikah/menikah, yang begitu valid tanpa harus me-like atau membubuhi komentar. Dan sepertinya, kata status ini mulai bergeser menjadi makna yang lebih luwes.
Yah, rasa-rasanya status tersebut hanya terlalui di dunia nyata. Sebab, dunia maya ternyata memberikan kebebasan status yang terkadang tak kalah (tidak) penting. Seolah-olah status bebas di dunia maya ingin menyita banyak perhatian di setiap sisi kehidupan pelakonnya. Tak bisa dipungkiri, kemunculan situs-situs jejaring sosial telah mengiring kita pada kejelasan status kita yang sebenar-benarnya dan seluwes-luwesnya.
Lihat saja, berawal dari status yang menyatakan pribadi kita sebagai single, complicated, in open a relationship, in a relationship, engaged, hingga married, sampai pada status yang menyatakan hati, fikiran, sikap, cita-cita, dll yang turut menuai dunia jejaring sosial yang digeluti.
As silent reader, memandang dalam hening, aku pun mulai me-list beberapa status bebas tersebut ke beberapa kategori. Yah, itu pendapatku tentang status bebas yang berkutik di ruang maya yang secara tidak langsung mengajarkan banyak hal tentang psikolog seseorang. Berikut list-nya berdasarkan hasil jelajahku di dunia maya:
Status Inspiratif
Kita bisa menemui status bebas ini yang beruraian berupa nasihat, quotes, dan sejenisnya yang cukup difavoritkan dari banyak kalangan. Karena memiliki nilai dan makna yang menginspirasi dan membangun bagi pembacanya hingga status ini biasanya dibuktikan dengan me-like status tersebut dan tidak terlalu mengais komentar banyak karena isi dari status bebas ini telah memiliki makna yang cukup indah.
Status Curhat Colongan (Curcol)
Bagi pengguna jejaring sosial, tentu tidak merasa asing dengan istilah curcol alias curhat colongan. Yap, status inilah yang memiliki rating tertinggi dari para pengguna jejaring sosial. Karena status ini paling banyak meramaikan halaman maya yang bergelut di jejaring sosial. Mulai dari penguraian peristiwa yang akan-sedang-telah dialami hingga merambah pada kondisi perasaan yang galau, suara parau, harapan risau, dan kawan-kawannya yang seharusnya begitu abstrak untuk diterka. Namun, status ini begitu eksis hingga mengais cukup banyak komentar bagi pembaca berkat status.
Berikut contoh status curcol:
·
· gak nafsu makan di bulan Ramadhan. sepertinya saya bisa puasa 48 jam (-____-")
#wow perut yang aneh! ( by: NM)
#wow perut yang aneh! ( by: NM)
Status Intermezzo
Sejauh ini, status ini terlihat begitu sederhana yang entah kenapa penulis status tersebut memiliki ketidakjelasan pada dirinya, atau kehabisan kata, sampai pada permainan kata tingkat tinggi sehingga nama intermezzo ini tepat dibidik kepada pelayang status ini. Meskipun isinya tidak cukup terkait pada pribadinya, tapi bisa mengais cukup banyak respon untuk status ini.
Contoh status tersebut:
· Nikah Connecting People (on August, 2011 by ERZ)
·
Status Ambigu
Selanjutnya, ambigu atau bermakna ganda ini tak jarang mengisi halaman jejaring sosial. Selain kalimat yang dicetuskan biasanya menyimpan banyak tanya, juga memancing prasangka bagi pembaca. Biasanya penulisan status ini hanya sebuah ungkapan yang ingin disamarkan atau memiliki maksud tertentu untuk mengajak para pembaca mendefinisikan pada banyak sisi. Mengenai respon, status ini juga bisa turut membanjiri komentar tergantung pada status yang terurai.
2nd
·
Status Kabar-kabari
Hasil penjelajahanku di dunia maya, ternyata status kabar-kabari adalah status yang memberikan banyak peluang dalam banyak hal. Mulai dari membagi informasi, berita, iklan, dan lainya yang penting memberikan keuntungan tersendiri bagi para pelayang status ini. Tak Cuma itu, status ini pun bisa dimanfaatkan untuk mem-post situs-situs tertentu yang dianggap tulisan di dalamnya layak dibaca.
Hm.. Lantas, kita telah berada di posisi mana? Atau kita telah merasakan di hampir semua kategori status di atas? Silakan periksa sendiri… :))
Tulisan ini tidak bermaksud me-judge siapapun. Hanya sebatas menasehati diri sendiri atas banyak hal yang terjadi belakangan ini. Meski bermula dari banyaknya saudari-saudariku yang menerbangkan status-statusnya hingga menghadirkan banyak tanya jawab dari pembacanya. Akhirnya, tak sedikit mencerca kalimat-kalimat berkutik tersebut.
Maka, menuliskannya hanya ingin memetik hikmah dari tiap peristiwa yang telah Dia hadapkan secara nyata. Sebab, sekiranya kita tahu maksud dan tujuan tertentu dari para pencipta jejaring sosial tersebut, mungkin kita tak ingin menebar walau secuil dari kata. Di satu sisi bisa menyajikan keuntungan, namun di sisi lain tak sedikit menuai mudharat.
Yah, ternyata tak sedikit dari keberadaan jejaring sosial ini telah memangkas rasa ketergantungan kita padaNya. Teralih pada situs yang segala keluh kesah bisa saja hanya menguap yang tak berarti, karena telah merendahkan kedudukanNya dengan setiap kesukaan dan kedukaan hanya terpatri di layar-layar jejaring sosial. Na’udzubillah min dzaalik..
Oleh karenanya, sepatutnya kita harus lebih bersabar, bersyukur, dan melapangkan hati untuk tiap bentuk rasa yang selalu meletup-letup. Untuk tiap riakan emosi yang sepantasnya hanya dilayangkan pada Allah, Pemilik Hati kita. Karena Dia yang akan selalu membaca status-status kita tang tak pernah meluputkan sedetikpun. Pun Dia yang akan me-like dengan kemurahanNya dan meng-komentari atas kasih sayangNya meski terkadang kita tak pernah mengerti maksud dari kehendakNya.
Jejaring sosial hanya pengembaraan sejenak di dunia maya. Semoga, setiap tuts yang terketik, mengupayakan diri ini selalu dalam upaya merengkuh beribu manfaat untuk diri dan agama. Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang yang lain." (Riwayat Al Bukhari)
Wallaahu a’alam..
Colek:
Saudari-saudariku di bumi Allah..
Yuk, status-status ini cukup Dia yang tahu..
n_n
kita kan yang percaya kekuatan doa padaNya?
Saudari-saudariku di bumi Allah..
Yuk, status-status ini cukup Dia yang tahu..
n_n
kita kan yang percaya kekuatan doa padaNya?
NB:
Syukran wa jazakumullah khaer atas status-statusnya..
Jadilah pencetus status yang menginspirasi.. :)
9 comments
he... syukron for share.
*ternyata saya bisa disemua kategori. ~_~ astaghfirullah...
hmm, ternyata saya nyangkut di curcol dan intermezzo...hahahaa :D
aihh,bagus sekali postingannya kakak basmallah...
salam kenal ya :)
Makasih jg udah berkunjung.. Ya, salam kenal untuk semuanya.. ^^
Bas,miss u so bad!kpn jln2 ke bandung?Sumpah deh,kata2 lo keren..Nginspirasi tp dikit nyelekit bgt d hati gw.soal'a gw galauers..-___-" -ayu SIJ-
Wuish.., hebat-hebat... bisa terfikir tuk posting pengelompokan status. Masuk kelompok yg mana yach? Hampir semuanya pernah...
Yang membaca merasa begitu, apalagi yang menulis.. :))
kebanyakan kalau saya sih isinya curcol, hhahaa maklum anak muda, wkwkk
Gak ada yg melarang untuk curcol, tapi curcol yg bisa mengajarkan kita lebih paham tentang diri kita.. :)