Entah kekuatan apa yang memberanikan diri ini untuk kembali menjemput segala rutinitas. Meski banyak yang harus ditanggalkan. Jam ngajar mulai tersisihkan untuk menjumput makna di setiap pertemuan sederhana ini. “Aku memang tak yakin bisa dengan raga yang rapuh ini. Tapi, Allah meyakinkanku untuk semuanya.” Ucapku lirih. Kemudian meremas resah untuk mengemasnya dibawa pergi. Karena ada janjiNya yang lebih indah, bukan?
***
Bukan, bukan Engkau, Rabbi.. Semestinya aku tak melakukan hal ini. Menjaga jarak darinya, berarti sama saja aku...
Buku Antologi





Terbaca Selalu
-
Di sudut panggung megah ini, langkahku tak juga bergeming. Meski, sesekali mata ini terus mencari wajah...
-
Di sini, ku menepi di sudut kamar K ala pertemuan senja dipenuhi awan berarak jingga Selalu, kau mengukir hariku dikesepian I ngatka...
-
:dari Negeri bernama KKN Saudara… Hari ini, jiwa dan naluri kita kembali terluka atas adanya sebuah kata perrpisahan. Namun, percaya...
-
Aku tak pernah berpinta Untuk menjadi tulang rusuk atau bahkan mencurinya darimu, Padamu, Pemi...
-
Saat Sedih datang... BERDO'ALAH... Deraskan keluh kesah pada Sang Pencipta untuk menemukan jawaban Kedepannya... Saat jenu...
-
Pemuda adalah Ibrahim yang dengan kampaknya menebas leher paganisme yang dengan kekuatan argumentasinya menghancurkan kesombongan sang tiran...
J e j a k

Followers
28 Mei 2011
18 Mei 2011
Kitakah yang Setia?
Seingatku, aku pernah melayangkan tanya pada mama. Tapi itu, cukuplah membuatku tersentak atas pertanyaan tersebut. Entah beberapa waktu telah terlewati, dengan kepolosan yang tak pernah terbersit dalam diri sendiri saat ini.
“Mama… mama… Apa mataharinya gak capek nyinarin bumi terus?” tanyaku saat baru saja pulang sekolah.
Dengan tersenyum, mama menjawab, “Ya gak-lah!! Kan mataharinya udah janji sama Allah.”
“Janjinya kayak gimana, ma?” Aku terheran dan penasaran.
“Matahari...
Categories
Sejenak
17 Mei 2011
Ups, Salah Hijab!
Maghrib hampir menyambut saat beberapa panitia masih saja berkemas-kemas untuk menyiapkan acara hari esok. Bukan lagi dikatakan H-1, tepatnya bisa dikatakan -12 jam lagi saat harus menyiapkan beberapa barang perlengkapan untuk menjemput kegiatan Temu Aktivis Rohis yang terselenggara besok pagi. Di antara barang yang terpenting adalah hijab (pembatas) untuk banyak kemungkinan mengingat kami meminjam aula dari salah satu sekolah negeri di Makassar.
Dalam kepanikan yang terus mendera karena waktu yang tak lagi banyak, seorang akhwat sebut saja...
Categories
Senyum Bianglala
16 Mei 2011
Monolog: Sepenggal Kata
Di setiap pertemuan, selalu kata-kata itu masih tetap sama menyisakan jejak di hati..
“Kayfahal, Ukhti?”
“Baik-baik aja, ukhti?”
“Semangat-semangat!!”
“Afwan..”
“Syukran..”
“Baarakallaahu fiik..”
“Hati-hati di jalan ya, Ukh..”
“Bareng ukh, pulangnya..”
“Udah makan?”
“Laa ba’sa..”
Sepotong kata inilah yang terkadang menggenapkan segalanya.
Menggugah hati yang selalu ingin terpaut di tiap pertemuan.
Kali kesekian, aku dibuat terharu
Ini wajar, kan?
Aku, Si Bianglala
...
Categories
di antara aku
15 Mei 2011
Perempuan
: Saudariku di Bumi Allah
Jika bukan karena sebuah penjagaan
Apa jadinya kita, perempuan?
Tertunduk saat banyak mata berusaha curi pandang
Adakah yang salah dengan muka kita, perempuan?
Gerak gerik yang tersorot karena kibaran jilbab yang menjuntai
Perempuan…
Banyak mata yang bertanya-tanya
Apakah senyum kita tak ada?
Karena jarang berbagi pada yang tak pantas
Dan memilih ala kadarnya di tiap wajah sederhana
Perempuan…
Kita tak pernah heran untuk sikap ini dan itu
Karena perintahNya menundukkan hati
Tak ter-rasa-kan...
Categories
P u i s i
8 Mei 2011
Bukan Pernikahan Cinderella

Pangeran menatap mata Cinderella. Ia jatuh cinta padanya. Kemudian... mereka menikah dan bahagia selamanya.
Sebenarnya, buku ini telah cukup lama memenuhi lemari ku. Menulis tentangnya karena berawal dari Demam SD (baca: Separuh Dien) yang merekah di hati kaum muda-mudi yang begitu tampak dari banyaknya status yang terlayangkan di beberapa jejaring pertemanan. Hm, adakah yang salah dengan SD ini? Oh, tepatnya sih pada impian ingin seperti pernikahan Cinderella. Hm..
Indahnya hidup menjadi seorang Cinderella!! Hanya modal paras yang cantik dan kebaikan...
Categories
Reviews Buku
7 Mei 2011
Cinta Kita Tak Pernah Bertepuk Sebelah Tangan

Pernahkah sahabat? Meski kemudian engkau tahu, bahwa rasa-rasa itu adalah sesungguhnya bukan pada sosok yang layak, dan belum dihalalkan-Nya, lalu kemudian mati-matian engkau coba lenyapkan dari segala bilik memorimu? Pernahkah?
Kemudian, pada saat yang tak terduga, saat harap-harapmu itu kian mencerah, kau dihadapkan pada sesuatu yang bagimu lebih dahsyat dari hancurnya katai putih menjadi supernova. Harapan dan asa yang kau rajut tiba-tiba saja buyar seketika.
Tiba-tiba saja mentari yang baru saja menyingsing di ufuk timur, dengan segera...
Categories
Sejenak
Langganan:
Postingan (Atom)